havid personal page, Blogging resource, Computers Networking and all interest idea.

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Thumbnail Recent Post

Recent Comments

Posted by Cumie - - 8 comments

Hai teman-teman, namaku Anto, cuma Anto, itu yang ku tau karena orang-orang disekelilingku memanggilku begitu. Sekitar 18 atau 16 tahun yang lalu aku dilahirkan didunia ini. Sampai sekarang aku tak mengerti benar apa yang akan terjadi hari esok atau yang terjadi saat aku tua nanti.


Aku tidak tahu siapa orang tuaku, namun sekarang yang kutau "si bos" yang orang-orang menyebutnya iwan tacut adalah ayahku, kalau ibu, aku tak tahu.


Seingatku semasa aku belum bisa berjalan, aku ditimang oleh seorang ibu berwajah sayu, di pagi hari kami berjalan di lorong-lorong yang penuh orang simpang siur. Lalu kami bertemu dengan nenek-nenek tua, nenek itu memberikan beberapa lembar kertas pada ibuku, tak lama aku disodorkan pada nenek-nenek berkerudung itu lalu dia menggendongku tersenyum girang. Nenek-nenek ini seharian duduk saja menimangku, yang bisa kuingat ada lampu dengan tiga warna merah, hijau dan kuning di dekat tempat kami berduduk. Ada beberapa orang yang menyapaku disana, sambil memberikan uluran tangan kepada ibu yang menggendongku. Hingga hari gelap ibu itu baru mengembalikanku pada ibuku berwajah sayu. Keesokan harinya hal yang sama terus menerus berulang, hanya saja ibu yang membawaku pergi berjalan-jalan sering berganti-ganti, terkadang nenek-nenek, tante-tante, bahkan terkadang bapak-bapak tua.

Ketika aku bisa berjalan, aku berpindah rumah, rumah ini bisa aku ingat sampai sekarang, rumah yang sangat besar hanya ada 2 ruangan besar untuk aku dan teman-temanku yang berjumlah sekitar 20 orang, satu ruangan agak kecil tempat kami tidur yang beralaskan kotak-kotak mie instan. Satu ruangan lagi tempat kami diajarkan bernyanyi dan bermain musik. Sayangnya kami semua memakai alat musik yang sama yaitu tutup botol minuman fanta yang ditata dan dipaku pada ujung batang kayu. Begitu menyenangkan rasanya bermain dan bernyanyi bersama teman-teman.

Keesokan harinya, ternyata lagi-lagi kami dibawa ibu-ibu yang dikenalkan kepada kami bernama "mama". Dan lagi-lagi aku ketempat yang sama yaitu lampu merah jalan yang pengap dan panas. Aku diminta bernyanyi dan memainkan alat musikku sembari menadahkan tangan ke mobil-mobil yang berhenti sesaat. Aku sering mencoba beristirahat, karna harinya sangat panas. Tapi "mama" melototiku dan memintaku kembali bernyanyi, aku menolaknya lalu dia menghampiriku dan berbisik "kamu belum pernah kena hukuman ?!" aku terbengong dan menggelengkan kepala. Tak lama "mama" mengeluarkan kotak kecil dari tasnya dan menempelkan ditelinganya sembari komat-kamit berbicara sendiri.

bersambung..

image from http://a7.vox.com/6a00c225204cb8604a00c22528aabf8fdb-320pi

8 Responses so far.

  1. Erik says:

    Fenomena anjal ini terjadi hampir di semua kota. Memprihatinkan...

  2. luxsman says:

    itulah INDONESIA jaman sekarang...

  3. ini fenomena real yg sering terjadi di masyarakat kita anak di sewakan untuk orang lain dengan tujuan minta sedekah atau ap lah tujuan lainnya

  4. Semoga masyarakat indonesia seger keluar dari penjara kemiskinan.....

  5. Salam kenal dgn sahabat borneo lainnya, selain artiirhamna.. Salam dari Jakarta

  6. OBAT ITP says:

    die Informationen sind sehr nett und hilfsbereit zu uns, ich danke Ihnen sehr.

Leave a Reply